Pages

Selasa, 16 Juli 2013

Aktivitas-aktivitas Kejiwaan




Psikologi mempersoalkan tingkah laku manusia, baik yang teramati maupun yang tidak teramati. Segenap tingkah laku manusia mempunyai latar belakang psikologis. Karena itu secara umum aktivitas-aktivitas manusia itu dapat dicari dihukum psikologis yang mendasarinya. Seperti halnya para pendidik perlu memahami kekuatan-kekuatan jia manusia, maka merekapun perlu mengetahui hokum-hukum psikologis yang mendasari setiap aktivitas manusia dalam hal ini yaitu anak didik. Hal ini penting, agar para pendidik dapat lebih mengenal hakikat anak didik, sehingga mereka mampu membimbing dan melayani belajar anak secara lebih tepat dan efektif. Pada uraian ini hanya akan dikemukakan beberapa aktivitas ejiwaan yang berhubungan dengan psikologi pendidikan saja.
1.      Pengamatan (dalam hal ini pengamatan indra)
Mannusia dapat mengenal lingkungan fisik yang nyata,baik dalam dirinya sendiri maupun diluar dirinya dengan menggunakan organ-organ indranya. Cara mengenal dunia luar yang demikian ini disebut mengamati secara indra. Organ-organ indra yang ada pada diri manusia disebut “ modalitas pengamatan ”. penggamatan merupakan fungsi sensoris yang memungkinkan seseorang menangkap stimuli dari dunia nyata sebagai bahan yang teramati. Pengamatan sebagai suatu fungsi primer dari jiwa dan menjadi awal dari aktivitas intelektual. Objek pengamatan memiliki sifat-sifat keinginan, kesendirian, dan bermateri. Subjek dapat mengadakan orientasi terhadap sesuatu objek, karena objek itu dapat ditangkap dengan tidak tergantung kepada adanya saja, namun dapat dipelajari secara langsung.
Cara-cara penyajian dunia pengamatan berjumlah sama dengan jumlah alat indra. Orang telah lazim membedakan lima macam alat indra, yakni : penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pencecapan.
·         Penglihatan
Ada tiga macam penglihatan, yakni :
a)      Penglihatan terhadap bentuk : yaitu penglihatan terhadap objek yang berdimensi dua. Khusus dalam melihat objek bagian , dan objek keseluruhan, ini merupakan cara melihat Gestalt yang dapat memakai hokum-hukum gestalt meliputi:
a.       Hokum keterdekatan
b.      Hokum ketertutupan
c.       Hokum kesamaan
b)      Penglihatan terhadap warna yaitu penglihatan terhadap objek psikis yang dimaksudkan di sini menyangkut nilai-nilai psikologis dari warna.
c)      Penglihatan terhadap dalam yaitu penglihatan terhadap objek yang berdimensi tiga. Gejala penting yang tampak dalam penglihatan ini adalah konstansi volume dari jarak yang berbeda-beda kita melihat sesuatu benda, ternyata memproleh kesan bahwa volume benda itu tidak berbeda, melainkan sama, tidak berubah besarnya, melainkan konstan besarnya.  
·         Pendengaran
Mendengarkan adalah menerima suara melalui indra pendengarn. Satu hal yang dirasa penting yaitu pendengaran dalam hubungannya dengan masalah Gestalt. Gestalt ruang pada penglihatan akan berhubungan dengan Gestalt waktu dalam pendengaran. Pendengaran terhadap bunyi-bunyian yang bersangkutan. Ini berarti, bahwa apa yang baru saja didengar atau terdengar tidak akan segera hilang, melainkan masih terngiang dan masih turut bekerja dalam apa yang didenger atau terdenger pada saat berikutnya. Jadi,apa yang telah terdenger dan yang baru saja terdenger secara bersama-sama membentuk suatu kesatuan yang mengatasi sifat keterbatasan dari pada waktu.
·         Perabaan
Perabaan mengandung dua pengertian, yaitu :
1.      Perabaan sebagai perbuatan aktif yang juga mencakup indra kenestesi
2.      Perabaan sebagai pengalaman secara pasif yang juga mencakup beberapa indra untuk sentuh dan tekanan, pengamatan panas, pengamatan dingin, pengamatan sakit, dan indra vibrasi.
·         Pembauan (penciuman)
Mencium adalah menangkap objek yang berupa bau-bauan menggunakan hidung sebagai alat  pembau. Kualitas bau-bauan adalah sangat bervariasi. Kuat dan lemahnya penangkapan objek pembau sangat tergantung kapada dua hal, yaitu:
1.      Kuat lemahnya rangsangan objek pembau
2.      Kepekaan fungsi saraf pada hidung.
·         Pencecapan
Mencecap adalah menangkap objek yang berupa kualitas rasa benda atau sesuatu dengan menggunakan lidah sebagai alat pencecap. Mengenai rasa cecapan dari setiap objek pencecap adalah bervariasi. Dalam kenyataannya, indra pencecap kita hanya peka terhadap empat macam rasa cecapan pokok, yaitu:
1.      Rasa manis
2.      Rasa masam
3.      Rasa asin
4.      Rasa pahit

2.      Ingatan
Mengingat berarti menyerap atau melekatkan pengetahuan dengan jalan pengecaman secara aktif. Fungs ingatan itu sendiri meliputi tiga aktivitas, yakni :
1.      Mencamkan, yaitu menagkap atau menerima kesan-kesan.
2.      .Menyimpang kesan-kesan
3.       Mereproduksi kesan-kesan.
Pengecaman terhadap sesuatu kesan akanlebih kuat, apabila :
Ø  Kesan-kesan yang dicamkan dibantu dengan penyuaraan.
Ø  Pikiran subjek lebih terkonsentrasi kepada kesan-kesan itu
Ø  Subjek menggunakan titian ingatan
3.      Pikiran
Pikiran dapat diartikan sebagai kondisi letak hubungan antarbagian pengetahuan yang telah ada dalam diri yang dikontrol oleh akal. Jadi, disini akal adalah sebagai kekuatan yang mengendalikan pikiran. Berpikir berarti meletakkan hubungan antarbagianpengetahuan yang diperoleh manusia.
Berpikir merupakan proses yang dinamis yang menempuh tiga langkah berfikir, yaitu:
1.      Pembentukan pengertian ini melalui proses mendeskripsi ciri-ciri objek yang sejenis mengklasifikasi ciri-ciri yang sama mengabstraksi dengan menyisihkan, membuang, dan menganggap ciri-ciri yang hakiki.
2.      Pembentukan pendapat ini merupakan peletakan hubungan antardua buah pengertian atau lebih yang hubungan itu dapat dirumuskan secara verbal
3.      Pembentukan keputusan ini merupakan penarikan kesimpulan yang berupa keputusan. Keputusan adalah hasil pekerjaan akal berupa pendapat baru yang dibentuk berdasarkan pendapat-pendapat yang sudah ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar