Psikologi mempersoalkan tingkah laku manusia, baik
yang teramati maupun yang tidak teramati. Segenap tingkah laku manusia
mempunyai latar belakang psikologis. Karena itu secara umum aktivitas-aktivitas
manusia itu dapat dicari dihukum psikologis yang mendasarinya. Seperti halnya
para pendidik perlu memahami kekuatan-kekuatan jia manusia, maka merekapun
perlu mengetahui hokum-hukum psikologis yang mendasari setiap aktivitas manusia
dalam hal ini yaitu anak didik. Hal ini penting, agar para pendidik dapat lebih
mengenal hakikat anak didik, sehingga mereka mampu membimbing dan melayani
belajar anak secara lebih tepat dan efektif. Pada uraian ini hanya akan
dikemukakan beberapa aktivitas ejiwaan yang berhubungan dengan psikologi
pendidikan saja.
1. Pengamatan
(dalam hal ini pengamatan indra)
Mannusia dapat mengenal
lingkungan fisik yang nyata,baik dalam dirinya sendiri maupun diluar dirinya
dengan menggunakan organ-organ indranya. Cara mengenal dunia luar yang demikian
ini disebut mengamati secara indra. Organ-organ indra yang ada pada diri
manusia disebut “ modalitas pengamatan ”. penggamatan merupakan fungsi sensoris
yang memungkinkan seseorang menangkap stimuli dari dunia nyata sebagai bahan
yang teramati. Pengamatan sebagai suatu fungsi primer dari jiwa dan menjadi
awal dari aktivitas intelektual. Objek pengamatan memiliki sifat-sifat
keinginan, kesendirian, dan bermateri. Subjek dapat mengadakan orientasi
terhadap sesuatu objek, karena objek itu dapat ditangkap dengan tidak tergantung
kepada adanya saja, namun dapat dipelajari secara langsung.
Cara-cara penyajian
dunia pengamatan berjumlah sama dengan jumlah alat indra. Orang telah lazim
membedakan lima macam alat indra, yakni : penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman, dan pencecapan.
·
Penglihatan
Ada
tiga macam penglihatan, yakni :
a) Penglihatan
terhadap bentuk : yaitu penglihatan terhadap objek yang berdimensi dua. Khusus dalam
melihat objek bagian , dan objek keseluruhan, ini merupakan cara melihat
Gestalt yang dapat memakai hokum-hukum gestalt meliputi:
a. Hokum
keterdekatan
b. Hokum
ketertutupan
c. Hokum
kesamaan
b) Penglihatan
terhadap warna yaitu penglihatan terhadap objek psikis yang dimaksudkan di sini
menyangkut nilai-nilai psikologis dari warna.
c) Penglihatan
terhadap dalam yaitu penglihatan terhadap objek yang berdimensi tiga. Gejala penting
yang tampak dalam penglihatan ini adalah konstansi volume dari jarak yang
berbeda-beda kita melihat sesuatu benda, ternyata memproleh kesan bahwa volume
benda itu tidak berbeda, melainkan sama, tidak berubah besarnya, melainkan konstan
besarnya.
·
Pendengaran
Mendengarkan
adalah menerima suara melalui indra pendengarn. Satu hal yang dirasa penting
yaitu pendengaran dalam hubungannya dengan masalah Gestalt. Gestalt ruang pada
penglihatan akan berhubungan dengan Gestalt waktu dalam pendengaran. Pendengaran
terhadap bunyi-bunyian yang bersangkutan. Ini berarti, bahwa apa yang baru saja
didengar atau terdengar tidak akan segera hilang, melainkan masih terngiang dan
masih turut bekerja dalam apa yang didenger atau terdenger pada saat
berikutnya. Jadi,apa yang telah terdenger dan yang baru saja terdenger secara
bersama-sama membentuk suatu kesatuan yang mengatasi sifat keterbatasan dari
pada waktu.
·
Perabaan
Perabaan
mengandung dua pengertian, yaitu :
1. Perabaan
sebagai perbuatan aktif yang juga mencakup indra kenestesi
2. Perabaan
sebagai pengalaman secara pasif yang juga mencakup beberapa indra untuk sentuh
dan tekanan, pengamatan panas, pengamatan dingin, pengamatan sakit, dan indra
vibrasi.
·
Pembauan (penciuman)
Mencium
adalah menangkap objek yang berupa bau-bauan menggunakan hidung sebagai
alat pembau. Kualitas bau-bauan adalah
sangat bervariasi. Kuat dan lemahnya penangkapan objek pembau sangat tergantung
kapada dua hal, yaitu:
1. Kuat
lemahnya rangsangan objek pembau
2. Kepekaan
fungsi saraf pada hidung.
·
Pencecapan
Mencecap
adalah menangkap objek yang berupa kualitas rasa benda atau sesuatu dengan
menggunakan lidah sebagai alat pencecap. Mengenai rasa cecapan dari setiap
objek pencecap adalah bervariasi. Dalam kenyataannya, indra pencecap kita hanya
peka terhadap empat macam rasa cecapan pokok, yaitu:
1. Rasa
manis
2. Rasa
masam
3. Rasa
asin
4. Rasa
pahit
2. Ingatan
Mengingat berarti menyerap atau
melekatkan pengetahuan dengan jalan pengecaman secara aktif. Fungs ingatan itu
sendiri meliputi tiga aktivitas, yakni :
1. Mencamkan,
yaitu menagkap atau menerima kesan-kesan.
2. .Menyimpang
kesan-kesan
3. Mereproduksi kesan-kesan.
Pengecaman terhadap
sesuatu kesan akanlebih kuat, apabila :
Ø Kesan-kesan
yang dicamkan dibantu dengan penyuaraan.
Ø Pikiran
subjek lebih terkonsentrasi kepada kesan-kesan itu
Ø Subjek
menggunakan titian ingatan
3. Pikiran
Pikiran dapat diartikan sebagai
kondisi letak hubungan antarbagian pengetahuan yang telah ada dalam diri yang
dikontrol oleh akal. Jadi, disini akal adalah sebagai kekuatan yang
mengendalikan pikiran. Berpikir berarti meletakkan hubungan
antarbagianpengetahuan yang diperoleh manusia.
Berpikir merupakan proses yang
dinamis yang menempuh tiga langkah berfikir, yaitu:
1. Pembentukan
pengertian ini melalui proses mendeskripsi ciri-ciri objek yang sejenis mengklasifikasi
ciri-ciri yang sama mengabstraksi dengan menyisihkan, membuang, dan menganggap
ciri-ciri yang hakiki.
2. Pembentukan
pendapat ini merupakan peletakan hubungan antardua buah pengertian atau lebih
yang hubungan itu dapat dirumuskan secara verbal
3. Pembentukan
keputusan ini merupakan penarikan kesimpulan yang berupa keputusan. Keputusan adalah
hasil pekerjaan akal berupa pendapat baru yang dibentuk berdasarkan
pendapat-pendapat yang sudah ada.